Dalam tulisan sebelumnya “Makna Dibalik Nama Nabi Syuaib … , saya mengungkap fakta bahwa makna nama kaum Madyan pada dasarnya memiliki keterkaitan dengan makna nama Shu’ayb atau Syuaib yaitu: “cabang” atau “percabangan”. Madyan adalah nama negeri di mana nabi Syuaib dan kaumnya tinggal. Negeri Madyan berarti “negeri tengah” (madya= tengah). Disebut demikian karena posisinya tepat berada di tengah-tengah percabangan antara wilayah timur dan barat bumi.
Dalam tulisan kali ini, saya kembali akan memaparkan informasi lain yang dapat menjadi fakta bahwa kaum Madyan memang berasal dari kawasan teluk Benggala.
Fakta yang maksud, yaitu keberadaan sungai Brahmaputra yang mengalir di wilayah tersebut. Sungai ini melintasi wilayah Assam dan Meghalaya (di sebelah barat India) lalu memasuki wilayah Bangladesh, untuk kemudian bermuara di laut teluk Benggala.
Makna dari nama sungai Brahma-putra ini besar dugaan saya merujuk pada makna: “Putra Nabi Ibrahim” – yaitu Madyan bin Ibrahim.
Jadi, nama kaum Madyan bukan berasal dari nama Madyan putra Ibrahim, tapi sebaliknya, nama Madyan putra Ibrahim berasal dari nama wilayah tersebut. Adanya nama sungai Brahmaputra yang berarti “Putra Brahma” atau “Putra Abraham” menguatkan argumentasi ini.
Di sisi lain, hal ini menjadi sinyal bahwa sangat besar kemungkinan jika Nabi Ibrahim pernah hadir dan bereksistensi di wilayah ini (teluk Benggala dan sekitarnya). Kenyataan inilah yang saya anggap dapat menguatkan pendapat para ahli selama ini bahwa ‘Brahma’ dan ‘Abraham’ adalah orang yang sama.
Hal lain yang menguatkan jika nama “negeri Madyan” berasal dari konsep pembagian wilayah di muka bumi menurut posisi matahari di langit, berasal dari nama lain sungai Brahmaputra yaitu “Siang River” (Sungai Siang) atau bisa dimaknai “sungai tengah hari”.
Ini mengukuhkan hipotesis saya bahwa wilayah tersebut dahulunya memang diplot sebagai wilayah “Negeri tengah” atau “Negeri Tengah hari” yang mana sesuai dengan keberadaan toponim “Madhyanagar” di wilayah tersebut.
“Madhyanagar” berasal dari kata “madhyAhna” yang berarti “siang” atau “tengah hari”; dan “nagara” yang berarti “Negeri”. Ini bukti kunci bahwa pada masa lalu daerah ini disebut: “Negeri madhyAhna” atau “Negeri Siang” atau “Negeri Tengah Hari”. Pembahasan rinci mengenai hal ini telah saya urai di artikel “Pembagian Zona Waktu di Masa Kuno”.
Nama “Sungai River” sendiri merupakan sebutan orang-orang di wilayah Arunachal Pradesh (negara bagian India di sisi timur laut) untuk Sungai Brahmaputra.
Tentunya, keberadaan fakta-fakta ini membuat hipotesis tentang adanya konsep pembagian wilayah muka bumi di masa kuno yang terdiri dari: negeri pagi, negeri tengah hari atau negeri siang, negeri sore, dan negeri maghrib (telah dibahas dalam tulisan: Ini Alasan Pada Masa Kuno Nusantara Disebut Negeri Sabah atau Negeri Pagi (Pembagian Zona Waktu di Masa Kuno), dan bahwa negeri Madyan menjadi pusat wilayah tengah hari hari atau siang, menjadi semakin sulit terbantahkan.
Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.