-->

Golden Ratio Fibonacci Juga Ditemukan Dalam Kalimat Basmalah


Golden Ratio Fibonacci biasa juga disebut “proporsi Ilahiah” oleh karena banyak hal di dunia ini memiliki proporsi Golden Ratio Fibonacci. Seperti jumlah kelopak bunga, Benih bunga matahari, proporsi wajah manusia, proporsi antara tangan dengan lengan, dan masih banyak lagi.

Dan ternyata, Golden Ratio dapat pula kita temukan dalam kalimat basmalah “bismillahirrahmanirrahim“.

Bisa dikatakan, keberadaan Golden Ratio pada kalimat basmalah menjabarkan pemahaman dan bukti bahwa: dunia beserta segala isinya ada semata-mata atas RAHMAN dan RAHIM-NYA.

Untuk dapat melihat bilangan Golden Ratio pada kalimat Basmalah, kita mesti terlebih dahulu menghitung jumlah Gematri pada kalimat Basmalah.

Gematria adalah kode alfanumerik untuk menetapkan nilai numerik suatu nama, kata atau frase. Konsep ini umum kita temukan digunakan dalam tradisi Yahudi, bahkan hingga hari ini. Oleh karena itu, sebagian besar orang menganggap jika Gematria berasal dari tradisi Yahudi.

Dokumentasi tertua yang ditemukan sejauh ini yang menunjukkan penggunaan Gematria adalah prasasti Asiria yang berasal dari abad ke-8 SM. Dalam prasasti ini, Sargon II menyatakan: “raja membangun tembok Khorsabad sepanjang 16.283 hasta agar sesuai dengan nilai numerik namanya.”

Dalam tradisi Islam, ada sebagian kalangan yang biasanya menuliskan kalimat basmalah dengan angka 786. Ini merujuk pada penghitungan jumlah gematria huruf dalam tulisan basmalah (lihat gambar di bawah)

(dokpri)
Tabel Gematria untuk aksara Arab (sumber: submission.org)

Pada hari ini, untuk keringkasan dalam komunikasi online, muslim di Pakistan dan India diketahui biasanya menuliskan 786 untuk menyebut bismillah.

Dalam tradisi muslim di Nusantara, membaca basmalah sebanyak 786 dalam sehari dipercaya memiliki khasiat tertentu, seperti dapat menglariskan dagangan atau terpenuhi suatu hajat.

Interpretasi Makna Golden Ratio pada Kalimat Basmalah

Bisa dikatakan kalimat Bismillahirahmanirahim terdiri dari 4 bagian yaitu:

  • Bismi (atas nama) – jumlah Gematria 102
  • Allah (Allah) – jumlah Gematria 66
  • al-Rahman (Pengasih) – jumlah Gematria 329
  • al-Rahim (Penyayang) – jumlah Gematria 289

Jika kita bagi dalam dua kelompok, hasilnya;

  • BismiAllah = 168
  • al-Rahman al-Rahim = 618
Komposisi angka 618 dan 168 dalam gematria kalimat basmalah (dokpri)

Sampai di sini, anda sebenarnya telah dapat melihat penampakan bilangan Golden Ratio Fibonacci.

ANGKA 618 (yakni hasil penjumlahan gematria dari kata al-Rahman al-Rahim) ADALAH ANGKA DI BELAKANG KOMA PADA GOLDEN RATIO FIBONACCI.

Golden Ratio Fibonacci pada dasarnya terdiri dari 2 angka, yaitu: 1.618 dan 0.618. Disebut Golden Ratio karena:

  • Hasil pembagian suatu angka Fibonacci terhadap angka Fibonacci sebelumnya selalu menghasilkan angka mendekati 1.618. (Contoh: 233:144= 1.618)
  • Hasil pembagian suatu angka Fibonacci terhadap angka Fibonacci sesudahnya selalu menghasilkan angka mendekati 0.618. (Contoh: 144:233= 0.618)

Jika ANGKA 618 telah kita ketahui merujuk pada bilangan Golden Ratio Fibonacci. lalu, bagaimana dengan ANGKA 168? apakah juga ada maknanya? YA, TENTU SAJA ADA.

Dalam tulisan “Rahasia Angka 168 dan Akhir Zaman” saya telah membahas rahasia di balik angka 168, yaitu merupakan jumlah menit “waktu langit” seluruh waktu kehidupan manusia di dunia. Ini berdasarkan hitungan perbandingan waktu yang diinformasikan dalam Qs. Al Ma’aarij ayat 4:  Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.

Perbandingan waktu dunia dan waktu akhirat yang diinformasikan Qs. Al Ma’aarij ayat 4, dan riwayat-riwayat dalam hadis yang menginformasikan jam keberapa waktu langit ADAM terusir dari Surga, memungkinkan kita dapat menarik kesimpulan bahwa: ADAM terusir dari surga pada hari Jum’at, pukul 3:12 Asar (waktu akhirat). Jika dihitung, dari pukul 3;12 Asar hingga pukul 6:00 petang (terbenam matahari) terbentang interval waktu 168 menit (waktu akhirat). Saat waktu akhirat telah memasuki tepat pukul 06:00 (terbenam matahari) bersamaan dengan itu kehidupan di dunia berakhir.

Jadi, dari sejak Adam terusir keluar dari surga hingga saat anda membaca tulisan ini, di akhirat masih berlangsung hari Jumat yang sama, bahkan, pada waktu Asar yang sama. Inilah makna sesungguhnya di balik bunyi ayat pertama surat Al ‘Asr yakni Wal-‘asr yang selama ini oleh para mufassir umumnya dimaknai “demi masa“, padahal seharusnya “demi waktu asar (di mana kalian seluruh anak cucu Adam sedang jalani saat ini)”

Saat ini, saya bisa katakan, di akhirat sedang berlangsung 1 menit terakhir atau hitungan detik-detik terakhir menuju pukul 06:00 petang. (untuk pembahasan rinci mengenai Adam terusir dari surga silakan baca di sini: Adam Terusir Dari Surga: Jumat, Jam 3:12 Asar)

Untuk mengetahui hal yang lebih rinci terkait angka 168, silakan membaca artikel ini “Rahasia Angka 168 dan Akhir Zaman” Tentu ada alasan di balik “mengapa titik pada kartu permainan domino berjumlah 168” atau “mengapa angka 168 dianggap angka spesial dalam tradisi orang Cina”.

Demikianlah, perpaduan ANGKA 618 dan ANGKA 168 yang telihat pada jumlah gematria kalimat basmalah, bisa dikatakan mengandung makna sebagai berikut:

ANGKA 168 sebagai hasil penjumlahan gematria kata BISMI (102) dan ALLAH (66) mengandung makna ‘SELURUH WAKTU KEHIDUPAN DUNIA (168 menit waktu akhirat) ADA atau TERCIPTA ATAS NAMA ALLAH’

Sementara itu, ANGKA 618 sebagai hasil penjumlahan gematria kata AL-RAHMAN (329) dan AL-RAHIM (289) mengandung makna bahwa PROPORSI IDEAL DAN SEMPURNA ‘GOLDEN RATIO’ YANG KITA TEMUKAN TERSAJI DI BERBAGAI CIPTAAN ALLAH DI DUNIA INI, ADALAH BUKTI ‘RAHMAN’ DAN ‘RAHIM’-NYA ALLAH PADA SELURUH MAKHLUK.

SEKIAN.

LihatTutupKomentar